REFERENSI WISATA ANDA : Dieng "Negeri di Atas Awan"
Posted by Unknown | Posted in Wisata | Posted on
Dieng adalah dataran tinggi di Jawa Tengah, yang masuk wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Dataran yang terkenal dengan sebutan Dieng Plateu ini, letaknya berada di sebelah barat kompleks Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Dieng adalah wilayah vulkanik aktif dan dapat dikatakan merupakan gunung api raksasa. Ketinggian rata-rata adalah sekitar 2.000m di atas permukaan laut. Suhu di Dieng sejuk mendekati dingin, berkisar 15°—20°C di siang hari dan 10°C di malam hari.
Nama Dieng berasal dari gabungan dua kata Bahasa Kawi: "di" yang berarti "tempat" atau "gunung" dan "Hyang" yang bermakna (Dewa). Dengan demikian, Dieng berarti daerah pegunungan tempat para dewa dan dewi bersemayam. Tapi ada sumber lain yang menyebutkan, “Dieng” berasal dari kata dalam bahasa Jawa, yaitu “edi” yang berarti indah/cantik dan “aeng” yang berarti aneh. Jadi “dieng” berarti “tempat yang indah dan punya keanehan”.
Menuju kawasan ini lebih mudah jika ditempuh dari Kota Wonosobo, karena jalannya dapat dilalui kendaraan bermotor. Tetapi jika Anda berencana membawa kendaraan pribadi, jangan lupa untuk memastikan bahwa kendaraan Anda dalam keadaan baik. Butuh tenaga dan kepiawaian pengendara untuk pergi kesana. Hal ini disebabkan medan jalan yang akan dilalui cukup berliku dan menanjak. Tak jarang di tepi kanan atau kiri jalan bersebelahan dengan jurang yang dalam. Namun bila ingin naik kendaraan umum, Anda bisa berangkat dari terminal Kota Wonosobo dan menempuh jarak kira-kira 30 km dengan waktu tempuh antara 45—60 menit.
Begitu memasuki gerbang utama yang ada di dataran Dieng, Anda akan disambut sebuah kompleks candi yang dinamakan Candi Pandawa. Kompleks ini berisi 5 candi, yaitu Candi Semar, Arjuna, Srikandi, Sembadra, dan Puntadewa. Candi-candi yang tersebar di kawasan ini bercorak Hindu.
Sebenarnya, di Dataran Tinggi Dieng menyimpan tidak kurang dari 21 obyek wisata alam yang memiliki aneka ragam “atraksi alam” baik berupa telaga, gua, sumber air panas, air terjun dan yang lainnya, dan sampai saat ini masih menjadi wisata andalan bagi daerah ini untuk menyedot wisatawan nusantara maupun asing.
Objek wisata alam yang ada di Kabupaten Wonosobo ada sekitar 12 objek, meliputi telaga warna, telaga pengilon, gua Semar, gua sumur, gua jaran, batu tulis/batu Semar, kawah sikendang, telaga cebong, air terjun sikarim, air terjun seloka, Gunung Sikunir dan telaga menjer.
Sedangkan objek wisata alam kawasan Dieng yang masuk Kabupaten Banjarnegara tak kurang dari 9 objek meliputi Curug Sirawe, Kawah Sikidang, Telaga Balekambang, Telaga Merdada, Telaga Dringo, Kawah Sileri, Kawah Candradimuka, Sumur Jalatunda dan Gua Jimat.
Selain objek wisata alam, kawasan Dieng juga memiliki atraksi budaya berupa hasil olah budi manusia, misalnya seni pertunjukan tari Angguk, dan tradisi cukur rambut gembel serta beraneka ragam seni kerajinan. Sedangkan peninggalan bersejarah meliputi kelompok Candi Arjuna, Candi Dwarawati, Candi Gatotkaca, Candi Bima, watu kelir, tuk Bimolukar dan Ondho Buddho.

Obyek wisata alam yang terkenal di tempat ini adalah Telaga Warna dan Telaga Pengilon. Kedua telaga itu letaknya berdekatan. Dinamai Telaga Warna karena telaga ini memantulkan berbagai warna. Kandungan belerang yang ada di dalamnya memantulkan warna kehijauan, sedangkan ganggang merah yang ada di dasar telaga memantulkan cahaya kemerahan dan jernihnya air telaga yang berwarna biru muncul dari pantulan gradasi sinar matahari. Nama Telaga Pengilon sendiri berarti telaga cermin. Air di telaga ini sangat jernih dan bisa memantulkan bayangan benda yang ada di sekitarnya.
Setelah puas mengunjungi obyek wisata alam dan sejarah, Anda juga bisa menonton film berdurasi sekitar 20 menit di Dieng Plateu Theater. Letak teater ini di lereng bukit Sikendil, kira-kira 300 m dari Telaga Warna. Di sini Anda akan menyaksikan beberapa peristiwa yang pernah terjadi di kawasan Dataran Tinggi Dieng, salah satunya adalah peristiwa tragedi Kawah Sinila pada tahun 1979 yang menewaskan ratusan penduduk Dieng.
Namun bagi Anda yang masih ingin mengunjungi tempat wisata yang berada tidak jauh dari kawasan Dieng Plateu, cobalah berkunjung ke perkebunan teh Tambi. Di tempat ini, Anda tidak hanya bisa memandang hijaunya hamparan pohon teh, tetapi juga bisa menikmati sajian teh yang dihasilkan dari perkebunan, ditemani dengan makanan khas Dieng, yaitu Mie Ongklok dan tempe kemul. Ada juga produk lain yang sering dibawa pulang untuk oleh-oleh, seperti keripik jamur, carica, kacang Dieng, opak jamu purwaceng (buat stamina), dan banyak lagi lainnya.
Sangat banyak tersedia penginapan di Dataran Tinggi Dieng, baik berupa hotel, losmen maupun homestay dengan tarif sekitar 100.000,- s/d 200.000,- per kamar. Apabila ingin hotel yang lebih wah, bisa menginap di Wonosobo. Apabila menginap di homestay, biasanya pemilik rumah akan menawarkan untuk memasakan makanan.
Bila anda ingin ke Dieng dan tidak ingin bermalam sebaiknya anda sampai di Dieng sekitar pukul 5 pagi, untuk melihat Sunrise di Gunung Sikunir, baru kemudian ke telaga Warna, kompleks Candi, kawah Sikidang. Jangan lupa membawa jaket lumayan tebal karena suhu bisa mencapai 10 derajat celcius pada pagi hari di Gunung Sikunir.
Bagi yang Ingin menjelajahi Dieng lebih dari 1 hari, sebaiknya menginap di Dieng saja, bukan Wonosobo, karena walau jarak cukup Wonosobo-Dieng cukup dekat, namun membutuhkan waktu dan jalanan sangat menanjak. Persiapan menginap di Dieng, baju ekstra tebal. Karena secara umum suhu di Dieng berkisar 10-25 derajat celcius, namun pada musim kemarau sekitar Juli-September, suhu di malam hari bisa mencapai 0 derajat celcius.
Secara umum waktu yang terbaik adalah saat musim kemarau, April – September, karena bila musim hujan maka curah hujan tinggi dan sangat berkabut. View di musim kemarau jauh lebih indah, namun butuh ekstra baju tebal, karena suhu bisa mencapai 0 derajat celcius saat puncak musim kemarau.





asik banget nih wisata di dataran tinggi dieng nya
makasih ya infonya :D
Ulasan yg bagus.... salam dari www.wisatanusantaraku.com